Skip to content

I love The Way You Mess My Everything

December 3, 2011

Sebenernya banyak sekali postingan yang masih dalam bentuk draft yang tidak jadi dipublish atau ragu-ragu untuk dipublish. Salah satunya adalah postingan ini.

Januari 2012, Setelah beberapa bulan mencari rupiah disini, akhirnya saya pulang juga. Pulang ke rumah sebelum KP saya bertemu dengan Nella untuk memberikannya sebuah cincin emas putih dan segenggam mawar putih. Bukan apa-apa, ini hanya bukti kerja keras saya selama ini, dan sebagai bentuk dedikasi dan kesabarannya. Satu masa telah terlampaui untuk pembuktian kesungguhan . . .

Yes, itulah sepenggal postingan yang masih dalam bentuk draft yang tidak akan pernah di publish sepenuhnya, dan masih banyak lagi draft-draft yang tidak pernah dipublish.

Ternyata kepulangan saya dipercepat, kira-kira seminggu yang lalu. Dengan kondisi Jawa Timur yang panas sekali dan dengan bercucuran peluh, saya pun menemui Nella, mungkin ini yang terakhir kalinya. Karena kita telah memutuskan untuk tidak bersama-sama lagi. Nampaknya tidak perlu dijelaskan panjang lebar mengenai hal ini.Yang penting saya telah melakukan yang terbaik (menurut saya, walau action diujung tanduk). Dan apabila

Awalnya saya pikir, uang adalah komponen yang tak terelakkan, namun masih ada yang lebih penting yaitu waktu luang. Tapi waktu luang itu juga dibeli dengan uang lho, memang keduanya saling berkaitan. Satu lagi, kesabaran yang menciptakan uang menjadi waktu luang. Karena kurang sabarnya beberapa pihak, maka mereka memutuskan untuk mencari uang yang kemudian tidak menghiraukan waktu luang.

***

Untuk yang masih bersama pasangannya, saran saya, ciptakan romantisme tiap harinya. Sekecil apapun, namun efek letupan tersebut dapat membakar semangat cinta kalian. Memang, jarang sekali pria yang ekspresif tentang perasaan cintanya. Malah kalau ekspresif takut dibilang alay. Sebaliknya, sangatlah lumrah bagi wanita untuk menunjukkan ekspresi cintanya, karena dominasi perasaan wanita.

 

No comments yet

Leave a comment